Tanyaku (?)
Lombok, 20:54
Lombok, apa kabarmu? Lebih seminggu aku merebah peluh di tanahmu. Namun, aku masih merasa asing di tempatku. Hanya rumahku, tempatku merasa hidup sebagai aku, selain itu aneh mencengkeramku.
Lombok, ada apa denganku? Aku, hidupku, atau hatiku yang telah dirubah waktu? Aku takut akan diriku, aku takut kehilangan diriku dan menemukan aku yang dulu. Aku tak mau, sungguh tak mau. Aku ingin menjadi aku denganku yang saat ini bergerak mengikuti alur waktu, bukan sosok yang dulu sangat menakutkanku.
Lombok, kau tahu? Terkadang aku rindu, dengan yang dulu. Entah, kisah hidupku juga perasaanku. Tapi aku sadar ditampar waktu, aku yang dulu musnah ditelan rindu yang tega membunuhku, dan aku yang saat ini ada karena rindu yang lebih menggebu bukan pada masa lalu tapi pada kisah baru serta petualangan baru.
Lombok, untuk dua purnama yang akan berlalu, tolong bantu aku hadirkan cerita baru. Enyahkan segala rasa lama, untuk yang akan ada selamanya. Karena aku ingin kenangan yang indah bermakna, bukan tragedi menggarami luka menganga.
Untuk Yang Maha Segalanya, tolong pertemukan dengan segera, aku dengan dia yang menjadikanku segalanya untuknya tanpa pernah aku minta. Yang Maha Memiliki Perasaan, aku takut perasaan ini semakin membuuatku nyaman dengan rasa kesepian dan kesendirian tanpa bisa merasakan kerinduan serta kepercayaan pada sosok yang bernama manusia. Engkau Yang Maha Membolakbalikkan hati, tenangkan hati ini, teguhkan langkah ini, bahwa dua hati akan terikat dalam satu janji, dua jiwa akan berjumpa dalam sebuah cerita bernama cinta. Sesegera alam semesta melepas panah waktu dan takdirnya.
Lombok, apa kabarmu? Lebih seminggu aku merebah peluh di tanahmu. Namun, aku masih merasa asing di tempatku. Hanya rumahku, tempatku merasa hidup sebagai aku, selain itu aneh mencengkeramku.
Lombok, ada apa denganku? Aku, hidupku, atau hatiku yang telah dirubah waktu? Aku takut akan diriku, aku takut kehilangan diriku dan menemukan aku yang dulu. Aku tak mau, sungguh tak mau. Aku ingin menjadi aku denganku yang saat ini bergerak mengikuti alur waktu, bukan sosok yang dulu sangat menakutkanku.
Lombok, kau tahu? Terkadang aku rindu, dengan yang dulu. Entah, kisah hidupku juga perasaanku. Tapi aku sadar ditampar waktu, aku yang dulu musnah ditelan rindu yang tega membunuhku, dan aku yang saat ini ada karena rindu yang lebih menggebu bukan pada masa lalu tapi pada kisah baru serta petualangan baru.
Lombok, untuk dua purnama yang akan berlalu, tolong bantu aku hadirkan cerita baru. Enyahkan segala rasa lama, untuk yang akan ada selamanya. Karena aku ingin kenangan yang indah bermakna, bukan tragedi menggarami luka menganga.
Untuk Yang Maha Segalanya, tolong pertemukan dengan segera, aku dengan dia yang menjadikanku segalanya untuknya tanpa pernah aku minta. Yang Maha Memiliki Perasaan, aku takut perasaan ini semakin membuuatku nyaman dengan rasa kesepian dan kesendirian tanpa bisa merasakan kerinduan serta kepercayaan pada sosok yang bernama manusia. Engkau Yang Maha Membolakbalikkan hati, tenangkan hati ini, teguhkan langkah ini, bahwa dua hati akan terikat dalam satu janji, dua jiwa akan berjumpa dalam sebuah cerita bernama cinta. Sesegera alam semesta melepas panah waktu dan takdirnya.
Komentar
Posting Komentar