Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Cinderella Wannabe

Gambar
Aku punya sebuah cerita. klise, tapi selalu disuka oleh para nona-nona yang berharap memiliki sosok panngeran dalam hidupnya. Cinderella. Si upik abu bernama Ella. Memiliki seorang iibu tiri dan dua saudara tiri perempuan. Jahat, begitulah sosok para tiri ini digambarkan. Ella si upik abu selalu diperlakukan tidak baik. Tak dianggap sebagai bagian dari keluarga itu. Kemudian pada suatu hari datanglah sebuah kabar, sang pangeran mengadakan pesta dan semua orang diundang. Namun, Ella tidak diizinkan mengikuti pesta tersebut. Ia pun sedih. sama seperti setiap dongeng tentang putri, selalu ada sihir, dan ibu peri sebagai penolongnya. Ella bisa pergi ke pesta dengan kereta kencana dari labu dan gaun udiknya berubah menjadi gaun indah yang berkilau, tak lupa sepasang sepatu kaca yang membuat dongeng ini melegenda. Kau tahu tak ada sihir yang abadi, sihir itupun akan berakhir saat lonceng jam berdenting 12 kali menunjuk jam 12 malam. Maka saat pangeran terpesona pada sosok Cinderella, be

Mengeja Ikhlas

Gambar
Ikhlas. Satu kata yang sangat bermakna. Teka-teki paling rumit dan labirin paling pelik. Mengapa? Karena ikhlas masih dipertanyakan, entah saat berkata "aku ikhlas" orang akan menimpali, kalau ikhlas ya tak mesti bilang. Namun, saat kita diam pun masih jadi pertanyaan, "ikhlas gak nih?". Tapi aku sepakat, bahwa ikhlas itu seperti surah Al Ikhlas, yang tak pernah menyebut kata ikhlas di dalamnya. Ikhlas. Satu kata yang mampu mengangkat luka dalam duka. Menyembuhkan parah dalam perih. Membalut derita menjadi bahagia. Mengubah lara menjadi lega. Ikhlas. Seringkali terlupakan, bahkan tak dimunculkan. Kita lebih suka meraba-raba dengan segala prasangka. Menebak-nebak jalan cerita dengan curiga. Menerka-nerka panah takdir dengan cibir. Ikhlas. Aku sungguh masih mengeja setiap susunannya. Betapa dekatnya ikhlas dengan lepas. Betapa tak tahunya kita, bahwa ikhlas ada dalam helaan nafas. Coba bayangkan jika kita tak mau bernafas? Apakah kita masih bisa melihat terik ma

Cinta Ala Zulaikha

Gambar
Namanya Zulaikha. Salah satu perempuan yang namanya diabadikan dalam kitab yang tak akan pernah berubah hingga akhir zaman. Kisah cintanya yang menggemparkan juga mengagumkan. Sosok Zulaikha mengajarkan bagaimana keajaiban melepaskan. Menilik ceritanya yang pelik. Hatinya tertawan oleh ketampanan insan pilihan. Yusuf namanya. Laki-laki utusan Allah, yang memiliki perangai indah. Ketampanannya tersohor, kecerdasannya pun tak diragukan serta akhlaknya yang dipuja. Zulaikha terpesona begitu dalam, hingga perasaan itu membawanya pada kelam. Zulaikha mengatur siasat, merayu Yusuf dengan perhitungan yang dianggap tepat. Namun, Allah selalu memberikan jalan untuk hamba yang bertahan atas nama iman. Dalihnya memanggil Yusuf karena ada keperluan, tetapi tujuannya untuk mengikuti hasutan, hawa nafsunya yang tak bisa dikalahkan. Yusuf menolaknya, mengabaikannya, melarikan diri darinya. Yusuf berkata takut pada Rabbnya. Yusuf bisa menerobos pintu-pintu yang sebelumnya terkunci rapat. Tentu saj

Edisi Klarifikasi (2)

Gambar
Bayangkan, sebuah gunung es di lautan. Kau hanya melihat puncaknya saja, kecil dan tak berbahaya. Namun, di dalamnya, dasar gunung es itu kokoh, besar dan tak bisa roboh begitu saja. Janganlah kita menjadi kapal yang sibuk memperhatikan puncak, hingga lupa kapal telah menabrak bongkahan es di dalamnya. Perlahan tapi pasti kapal mulai tenggelam. Itulah yang terjadi pada kita yang melihat sesuatu sepotong-potong. Kita tersesat, dan terperosok dalam. Tulisan hanya sebuah peletakan sudut pandang. Aku, kamu, dia, mereka, kita, kami, dan kalian. Bisa bertukar posisi, bisa berganti peran dalam menyampaikan maksud tulisan. Hanya karena ada "aku" bukan berarti itu benar-benar aku. Bisa saja tentang kamu, dia, mereka, kalian. Ketik ada "kamu" jangan geer atau tersinggung, bisa jadi itu aku, kita, kami. Ketika tulisan seolah-olah untuk satu orang, padahal itu untuk banyak orang. Ketika tulisan terbaca untuk banyak orang, tapi ternyata hanya untuk satu orang. Ketika tulisan

Edisi Klarifikasi (1)

Gambar
Ini tulisan yang kesekian. Tapi mungkin edisi curhat yang terakhir. Curhat? Ah, sebenarnya tulisan selama ini tidak sepenuhnya curahan hati. Sedikit imajinasi, dicampur realiti, dibumbui oleh hati dan jadilah fiksi beraroma non fiksi, atau mungkin, kisah nyata yang kusulap jadi drama. Siapa yang tahu? Lebih tepatnya, siapa yang mau tahu. Tulisan, kadang kala hanya sekedar permainan kata-kata. Disusun sedemikian rupa untuk menarik minat pembaca. Kemudian seringkali pembaca hanya bisa menangkap luka, padahal maksud yang diungkap adalah bahagia. Ya, tidak semua orang bisa bermain kata-kata, menebak maksud tersirat dari setiap aksara, mengeja rasa yang ada di dalamnya. Hingga yang dimengerti pembaca dengan apa yang dipahami si penulis kadang kontradiksi. Dan semua itu perlu klarifikasi. Aku menulis edisi klarifikasi bukan berarti ingin mematahkan semua opini orang-orang yang pernah membaca tulisan ku. Entah itu tulisan di blog, status di sosial media, atau yang pernah membaca naskah ce