Luka-Kuat

Ada banyak hal yang mengganjal akhir-akhir ini, aku ingin bercerita, menangis sesenggukan, hanya saja sisa-sisa harap itu menguatkan bahwa ini adalah cara Tuhan menbuatku tumbuh lebih kuat.

Lalu aku putuskan menangis sendirian saja tanpamu, tanpa mereka, tanpa siapapun. Aku sudah terlalu lelah mendengar orang-orang berkata "Cari aku ketika merasa butuh seseorang" nyatanya adalah kita semua sibuk dengan urusan masing-masing kan?

Aku tidak butuh Superman, meskipun aku ceroboh aku tahu aku bisa menghadapi semuanya sendirian. Aku hanya butuh teman bicara satu atau dua menit saja, hanya itu, tapi satu detik saja tak bisa diberikan. Sekarang aku mengerti kita tak punya kesempatan lagi, aku sudah lama kehilanganmu, dan kamu tak akan bisa kembali lagi. Kamu tak lagi mengenaliku, aku pun juga begitu.

Hari ini aku juga mengerti sangat mengerti, bahwa untuk beberapa orang pembicaraan hanyalah basa basi saja. Menawarkan tapi tak benar-benar ingin memberikan, meminta tak benar-benar mendamba, berkata hanya untuk pengisi obrolan semata. Dan menyebalkannya aku menganggap semua itu serius, aku berharap lebih, aku merasa dibutuhkan dan diinginkan padahal kenyataannya tak begitu.

Dia hanya basa basi saja, dia hanya berbicara asal saja, dia tak benar-benar meminta, dia tak apa-apa dengan atau tanpa adanya aku... Kenapa aku seperti ini, selalu seperti ini. Berapa kali harus mengalami hal yang sama agar aku tak terluka lagi karena hal yang sama.


.
Suara yang terpendam
Gadis yang akrab dengan kesendirian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Besok Aku Mati~

Mempercayai atau Dipercaya?

Cinta Ala Zulaikha