Ro-man-tis
Roman. Romansa. Romantika. Romantis. Romantisme. Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar kata-kata itu? Kisah cinta ala Romeo Juliet? Atau Beauty and the Beast? Laila Majnun? Atau mungkin Habibie Ainun? Ceritakan padaku kisah seperti apa yang terlintas di otakmu.
Aku sudah mulai lupa bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang. Aku sudah lupa bagaimana rasanya diperhatikan seseorang. Bahkan aku sudah lupa bagaimana rasanya bahagia memiliki seseorang yang selalu ada untuk menemaniku menjalani hari-hari beratku. Bukan. Bukannya aku mengeluh. Aku hanya ingin mengulik perasaan yang mengusikku akhir-akhir ini. Aku seperti seorang penderita tuna asmara, yang tak tahu bagaimana cara mencintai dan menerima cinta orang lain.
Kau tahu sudah sangat lama, sangat lama aku tak memiliki seseorang yang akan bertanya apa kabar, bagaimana hariku, dan sejenisnya. Bukannya kekanak-kanakan atau aku sangat ingin diperlakukan begitu oleh orang lain. Aku hanya bertanya pada diri sendiri, sebegitu sibuknya kah aku mengurus diri sendiri, dan apakah aku selama ini bertingkah seperti tak butuh orang lain?
Maka ketika kau bertanya padaku, definisi romantis apa, aku akan menjawab seseorang terlihat romantis ketika ia melakukan hal-hal kecil yang tak orang tahu tentangku. Misalnya mengajakku ke toko buku, aku lebih suka pergi berburu buku daripada pergi ke pantai atau nonton bioskop. Tak perlu sebuket bunga atau hadiah mahal, cukup es krim harga 2 ribu saja sudah membuatku bahagia. Tak perlu mengajakku ke tempat-tempat keren atau yang sedang populer, aku lebih suka ke tempat yang sederhana tapi menyimpan cerita, tempat-tempat bersejarah.
Ya, mungkin aku terlihat membosankan. Memang begitulah adanya. Dan orang yang paling romantis adalah orang yang tak pergi meski ia tahu bahwa aku bukanlah orang yang menyenangkan. Karena dari hal itu aku paham satu hal, hanya dia yang bertahan yang mampu menerima segala keburukanku. Dan aku akan melakukan hal yang sama padanya.
Jadi kisah yang terlintas di otakku saat mendengar kata romantis adalah aku yang menunggu ditemukan olehmu yang sekarang belum diizinkan bertemu oleh-Nya.
Kapan terakhir kali jantungku berdegup kencang bertemu seseorang, senyum-senyum sendiri saat mengingatnya, dan merasa waktu berhenti saat berpapasan dengannya. Atau waktu terasa punya ukuran panjang pendek karena dia. Aku lupa kapan terakhir kalinya aku merasakan itu. 😂
Komentar
Posting Komentar